Halo semuanyaa! 😀
Selamat datang kembali dalam review penerbangan saya kali ini! Penerbangan ini merupakan penutup dari perjalanan saya selama 3 hari di Bali.
Oh iya apa kabar nih guys? Semoga selalu sehat dan selamat menikmati membaca di blog saya ini! Jangan lupa di bookmark ya dan jangan lupa juga kunjungi blog saya ini setiap minggu karena pastinya ada konten baru hehe.
Beberapa minggu yang lalu saya sudah mengulas Garuda Indonesia kelas ekonomi untuk penerbangan diatas satu jam, bagi yang belum baca bisa dibaca dulu disini.
Nah setelah perjalanan saya kemarin, kali ini saya akan mengulas kelas yang ada diatas kelas ekonomi. Apa lagi kalau bukan kelas bisnis! Yey! 😀
Kelas bisnis Garuda Indonesia sebelumnya sudah pernah saya ulas waktu saya terbang dari Tanjung Karang menuju Jakarta, kala itu penerbangan hanya sekitar 30 menit, jadi servis yang diberikan juga kurang lengkap seperti penerbangan diatas 1 jam.
Dan waktu itu juga saya terbang dengan Boeing 737-800 yang terdiri dari 12 kelas bisnis, supaya tidak itu-itu saja, makanya kali ini saya sudah mengincar GA421 sebagai penerbangan pulang saya karena dioperasikan oleh Boeing 777-300ER. Karena tempat duduk dari pesawat ini berbeda dengan kelas bisnis di 737-800 yang biasa digunakan Garuda Indonesia pada penerbangan jarak pendeknya.
Boeing 777-300ER adalah pesawat terbesar Garuda Indonesia yang dioperasikan saat ini. Boeing 777-300ER ini biasa dioperasikan untuk penerbangan jarak jauh seperti Amsterdam, Tokyo dan London yang saat ini sudah tutup. Jadi penerbangan ini harus banget saya pilih supaya worth dengan miles yang sudah saya keluarkan hehe.
Omong-omong tentang miles, penerbangan kelas bisnis ini saya upgrade dengan miles yang saya kumpulkan dari 1 tahun yang lalu. Pertama saya membeli tiket kelas ekonomi terlebih dahulu, pastikan juga nih beli tiket ekonomi dengan sub kelas paling tinggi (Eco Affordable atau Eco Flexible) Supaya tidak perlu menambah biaya untuk upgrade. Setelah itu bisa datang ke kantor penjualan Garuda atau bisa telpon call center untuk proses pemotongan poin. Setelah itu jadi deh saya terbang dengan kelas bisnis!
Seperti yang saya bilang barusan, kursi pesawat ini beda lhoo dengan 737-800NG Garuda, penasaran??? Yuk langsung aja kita masuk ke review nya! Sebelum itu, saya akan berikan data-data singkat mengenai penerbangan kali ini.
Garuda Indonesia GA421
Denpasar (DPS)-Jakarta (CGK)
Rabu, 4 Juli 2018
Durasi: 02h10m
Pesawat: Boeing 777-300ER
Seat: 16K
Pesawat yang saya naiki dari Denpasar menuju Jakarta ini masih dioperasikan oleh Boeing 777-300ER yang memiliki 3 kelas, kelas satu (First class), kelas bisnis dan kelas ekonomi. Seat map nya bisa dilihat disini.
Saya datang ke bandara kurang lebih 3 jam sebelum keberangkatan, sebelumnya saya kira bakal mepet juga datangnya karena takut macet di sekitar bypass, ternyata cukup lancar dan masih ada waktu sekitar 3 jam.
Untuk penumpang kelas bisnis, kelas satu atau member platinum bisa menggunakan konter check-in khusus, tetapi bisa juga kok langsung ke konter normal nya. Gara-gara datang kepagian jadinya bisa duduk-duduk santai di konter sambil menunggu check-in GA421 dibuka.

Disebelah sana merupakan konter check-in standar Garuda Indonesia.

Sedangkan konter check-in premium berada diseberang nya, cukup mudah juga untuk dicari karena ukuran yang cukup besar.


Disini terdapat 16 tempat duduk sambil menunggu waktu check-in buka atau menunggu bagasi diproses. Karena proses nya hanya sebentar disini tidak disajikan makanan ringan maupun minuman.

Setelah semua beres dan mendapatkan boarding pass, saya segera naik supaya bisa bersantai lebih lama lagi di ruang tunggu.

Tapi sebelum itu, saya bertemu dengan snack favorit saya dan ga boleh kelewat di Bali. Pie susu! Jadinya melipir dulu dehh beli beberapa untuk persediaan di rumah hehehe. 😀

Eh hampir lupa, ternyata saya bisa memasuki Lounge Garuda Indonesia karena saya terbang di kelas bisnis. Maklum lupa karena biasanya gabisa masuk karena tier GarudaMiles saya yang masih Silver hehe.
Oke ini dia tampilan depannya, lokasinya cukup jauh dari awal, tetapi dekat dari gate tempat Garuda Indonesia akan diberangkatkan.

Disini saya habiskan waktu hanya dengan duduk-duduk sambil mengerjakan review saya di website ini.
Oh iya sebelumnya saya sempatkan jalan-jalan di lounge ini untuk bahan review saya ini, jadi buffet tersedia di lantai bawah dan lantai atas, yang saya foto dibawah ini adalah buffet di lantai atas.

Pilihan makanan kali ini ada 3, nasi putih, capcay sayuran dan ayam kalau ga salah.

Untuk pelengkap makanan panas, lounge ini juga menyediakan aneka sambal untuk disajikan bersama dengan makanan tadi. Ada sambal matah yang merupakan sambal khas Bali lhoo!

Dan bagi yang ga mau makan makanan berat karena kepingin makan di pesawat seperti saya, disini juga disediakan makanan ringan seperti sandwich dan burger dibawah ini.

Ada soda-soda juga lhoo guys! Tapi sayangnya saya bukan peminum minuman jenis ini. 😦

Berikut bagian khusus minuman yang disediakan di lounge ini, seperti biasa cukup lengkap pilihannya. Teh, kopi maupun minuman dingin bisa dipilih dengan bebas disini.

Nah ini dia favorit saya di lounge Garuda Indonesia ini, pilihan teh nya! 😀
Disini teh menggunakan Dilmah, pastinya saya memilih Earl Grey yang merupakan rasa favorit saya. Selain Earl Grey, banyak juga kok pilihan rasa lain seperti Darjeeling, EB maupun Peppermint.

Oke, akhirnya review menu selesai juga, kini saatnya melihat-lihat keadaan lounge di sore hari ini, sepertinya cukup sepi. Kalau jam sibuk pasti lounge ini bakalan penuh banget nih guys! Dan untung saja ada 2 lantai, jadi bisa dibagi 2 juga penumpangnya.

Lounge nya sendiri masih ada rasa-rasa Indonesia maupun Bali nya.

Aslinya sambil menunggu waktu masuk pesawat, saya ingin planespotting sebentar. Tetapi kaca di dalam lounge ini cukup kotor, jadinya hasil yang didapatkan juga kurang bagus.
Tepat didepan lounge ini ada pesawat dan maskapai favorit saya yang berasal dari negara yang pingiiiin banget saya kunjungi, bagi yang sudah kenal saya pasti tau nama maskapai ini, Air New Zealand! 😀 😀
Babayyy! Sampai jumpa kapan-kapan yaaa!

Setelah menunggu beberapa saat di lounge, saya akhirnya keluar dan mencari beberapa oleh-oleh lagi sebelum menuju ke gate tempat pesawat saya akan diberangkatkan.
Ternyata masih sisa 45 menitan lagi sebelum penerbangan ini berangkat hehe, jadilah saya menunggu sambil berekspektasi tentang penerbangan yang akan saya naiki ini.

Pada pukul 19.33 penumpang sudah mulai mengantri karena boarding akan segera dimulai. Seperti biasa penumpang Sky Priority dipersilahkan masuk pesawat terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan penumpang kelas ekonomi reguler.

Boarding pass selesai diverifikasi, kini saatnya masuk ke pesawat!
Pesawat saya terparkir disana dan sudah siap untuk membawa saya ke Jakarta malam ini. Halo PK-GIF! 🙂

Segera saya menuju aerobridge nomor dua, karena nomor satu hanya dioperasikan untuk penumpang first class yang pada penerbangan ini tidak dioperasikan.
Untung masih cukup sepi jadi tidak ada antrian sama sekali di garbarata ini.

Saya disambut oleh salah satu awak kabin dan langsung diarahkan ke tempat duduk saya yang berada di ujung bagian belakang sebelah kanan dari seluruh kabin kelas bisnis.

Dan ini penampakan kursi yang akan saya duduki selama 1 jam lebih kedepan.
Terlihat nyaman bukan?

Kalau muncul pikiran “kenapa sih duduk disitu?” Karena tempat duduk ini bisa saya bilang cukup private. Karena ada di paling belakang jadi hampir tidak ada orang yang lalu-lalang di lorong.

Selain berada di paling belakang, kursi ini juga lebih dekat ke jendela daripada ke lorong seperti kursi yang memiliki huruf H dan C.

Selanjutnya kita bahas dulu tempat duduk kelas bisnis di pesawat ini.
Jalan masuk menuju ke tempat duduk saya agak sempit. Berbeda dengan kursi depan saya karena tempat duduk berada tepat disamping lorong. Nah di seat saya ada console yang memisahkan saya dari lorong ke tempat duduk. Ini dia yang saya bilang tadi kenapa lebih enak duduk di K dan A hehe.
Yang pertama ada AVOD yang ukurannya sudah pasti lebih besar dari AVOD yang ada di kelas ekonomi, tetapi konten sepertinya sama.

Footwell tempat duduk ini saya rasa cukup luas, tapi kurang tahu juga apakah enak digunakan jika tempat duduk saya rebahkan 180 derajat nanti.

Lampu baca dari kelas bisnis ini tersedia disamping tempat duduk, ada 2 tingkat kecerahan yang bisa dipilih.

Tapi di bagian atas juga ada lampu bacanya kok! Tapi sayangnya di atas tidak ada air conditioner individu, jadi hanya ada ac yang diatur suhunya oleh kru.

Balik lagi ke tempat duduk, saya rasa tempat duduknya cukup lebar, dan juga cukup empuk. Mungkin untuk perjalanan jauh bakal disediakan mattress pad untuk tidur.
Warna mungkin terlihat sedikit kusam tapi pattern dari kursi ini cukup oke.

Dibawah sini sepertinya ada tempat untuk menaruh kartu atau literature kecil. Disebelahnya juga tersedia universal power outlet dan USB Port sebanyak 2 buah, jadi bakal berguna banget deh untuk penerbangan jarak jauh!

Tepat disebelah tempat duduk tersedia storage kecil lagi yang saat ini terisi oleh headphone. Kualitasnya cukup bagus dan sudah diberi fitur Noise cancelling dan suaranya terdengar cukup baik.
Tetapi tidak saya coba lebih lanjut karena saya sudah membawa headphone dari rumah.

Nah ini ada pengatur kursi dan remot untuk AVOD.

Yuk kita lihat lebih lanjut dari pengatur kursi ini!
Di kursi kelas bisnis ini bisa mengatur kepala, lumbar dan maju mundurkan kursinya. Disini juga bisa langsung memilih mode yang diantaranya ada mode upright untuk lepas landas dan mendarat, kemudian ada mode relax untuk bersantai dan yang terakhir ada mode bed untuk mengubah kursi menjadi tempat tidur 180 derajat yang biasa disebut fully-flat.
Oh iya di kursi ini juga tersedia fitur massage, tapi sayang kurang berasa bagi saya heheh.

Meja makan tersedia tepat didepan, awalnya saya kira meja ini tersembunyi didalam konsol disamping tempat duduk.

Tepat disebelahnya ada coat hook untuk menggantung jaket atau jas.

Tepat setelah saya memfoto fasilitas tempat duduk, saya kemudian diberi hot towel sebagai servis pembuka dari penerbangan ini.
Freshhhh!

Selain hot towel saya juga ditawari minuman pembuka. Tentu saja saya memilih jus apel! 😀

Tampaknya hampir seluruh penumpang pesawat ini sudah masuk, kelas bisnis sendiri terisi sekitar 60% dan kelas ekonomi tampaknya cukup penuh.

Oh iya, berikut adalah view yang akan saya lihat selama durasi penerbangan ini, bagian serunya adalah saya duduk tepat disebelah mesin pesawat terbesar di dunia. Suaranya pasti bakal menggelegar banget pas startup nya.

Sambil menunggu pesawat ini mundur dan berangkat, saatnya buka-buka AVOD dulu ya!
Tampilan kira-kira sama dengan pesawat lainnya kecuali 737MAX yang lebih baru.

Tetapi ada juga konten yang ga ada di pesawat Garuda lainnya lho guys! Live TV!
Disini ada beberapa channel berita dan olahraga, jadinya gabakal ketinggalan update walaupun dalam perjalanan jauh deh hehe.

Dan berikut beberapa film edisi bulan ini, list film nya berubeh-ubah guys setiap bulan, dijamin gabakal bete deh didalem! 😀


Oke, bagi yang udah baca review saya waktu naik Garuda ke Denpasar, disana tertulis kalau saya belum selesai nonton Coco nya, nah kali ini tentu saja pingin lanjutin film yang tertunda kemarin hehe.

Pesawat Qatar Airways nya sudah mundur dan kini saatnya pesawat saya mundur juga.

Seperti biasa safety video diputar.

Jarang banget nih guys saya terbang di pesawat ini, maklum biasanya hanya 737-800NG di rute-rute dekat aja hehe.

Saat itu juga kedua mesin pesawat ini dihidupkan, well suaranya keren banget! Ini jadi poin utama saya naik 777 Series, suara mesinnya pasti menggelegar.
Taxi menuju landasan terasa lamaaa sekali, sepertinya saya menghabiskan waktu 40 menitan sampai akhirnya saya berada di ujung landasan. Ternyata antrian di Bali mantap juga ya hehehe.

Hingga akhirnya pesawat ini takeoff dengan keterlambatan hampir 1 jam. Climbing terasa muluuuuus banget! Dan suara mesin yang cukup senyap saat lepas landas.

Kemudian berbelok 180 derajat menuju Jakarta.

Setelah berada di ketinggian 10.000 kaki diatas permukaan laut, tanda kenakan sabuk pengaman dimatikan, dan wifi pesawat ini mulai dinyalakan. Untuk detail wifi akan kita behas nanti yaa! 😀
Oiya wifi Garuda Indonesia tersedai di pesawat ini (777-300ER) Dan sebagian A330-300 yaa, mungkin untuk 737-800 akan diberi fasilitas ini mulai tahun depan.

Kini saatnya mencoba satu preset posisi tempat duduk dari pesawat ini, mode relax! Sambil menunggu servis yang akan diberikan di penerbangan singkat ini.

Kira-kira seperti ini keadaan kursi dalam mode relax.


Saatnya membuka meja makan! Tandanya sebentar lagi kru akan memulai servis makan malam untuk penumpang.

Dan ini penampakan makan malam saya kali ini, nasi ayam dengan bumbu yang sepertinya bumbu kari. Kurang apal juga karena sudah agak lupa hehe.
Gimana guys penampakannya?

Ini main course nya, nasi didampingi dengan ayam dan sayuran wortel, timun dan buncis.

Disebelahnya juga disajikan 2 roti yang masih fresh dari oven. Untuk menambah rasa disediakan butter dibelakangnya.

Makanan ini tentunya ditemani oleh 2 mangkuk kecil yang berisi salad dan dessert yang berupa kue coklat yang enak.

Air mineral diberikan sebagai minuman pertama.

Lalu saya ditawari minuman pilihan kedua, tentu saja saya memilih jus apel! Hehehe.

Berikut cutlery untuk makan malam ini, seperti biasa dibuat dari stainless steel.

Selamat menikmati makan malam!
Setelah selesai, saya pergi ke toilet untuk mengecek kelengkapan dan perbedaan dari kelas eco.
Ternyata untuk penerbangan singkat ini hampir tidak ada bedanya dengan toilet kelas ekonomi. Seperti biasa ada hand lotion dan EDT Garuda Indonesia.

Kondisi toilet ini saya bilang cukup bersih.

Saat saya kembali ke tempat duduk saya, di AVOD sudah menyatakan bahwa saya sudah melewati 3/4 penerbangan ini. Duhh sedih banget mau selesai aja penerbangan ini hehe.

Oh iya hampir lupa tadi saya sempat membahas tentang fasilitas wifi yang tersedia di Garuda Indonesia 777-300ER ini.
Seperti ini tampilan utama saat pertama kali konek dengan wifi ini.

Sama seperti Turkish Airlines, di pesawat ini menyediakan wifi berbasis waktu, jadi jika sudah melewati batas waktu, koneksi internet akan otomatis mati.
Nah berikut harga yang ditawarkan untuk akses wifi ini.


Setelah wifi, Yuk kita ubek-ubek isi dari kantung kursi pesawat ini!
Yang pertama ada kartu keselamatan atau safety card.

Yang kedua pastinya ada majalah, tapi saya tidak terlalu menggunkannya karena lebih sering melihat hiburan yang tersedia di AVOD.

Lalu ada majalah Stars yang berisi hiburan yang tersedia dan Arcade untuk belanja-belanja bagi yang hobi belanja hehe.

Kini saya sudah berada sangat dekat dengan tujuan saya.

Ga lama setelah ini tanda kenakan sabuk pengaman kembali menyala, tandanya kita sudah berada di ketinggian 10.000 kaki diatas permukaan laut.

Kini saatnya kembali ke posisi upright!

Saat melihat keluar mulai ada lampu-lampu.

Kemudian semakin banyak, halo lagi Jakarta! 😀

Beberapa saaat setelah itu pesawat ini mendarat dengan sangaaat mulus di Soekarno-Hatta. Selamat dataang!

Karena kita mendarat di sisi sebelah selatan Soekarno-Hatta, jadinya taxi menuju tempat parkir pesawat ini menjadi lumayan jauh.

Haloooo Terminal 3!

Akhirnya pesawat berhenti dengan sempurna disamping Airbus A330 milik Garuda Indonesia.

Kini saatnya farewell dengan kru dan kursi ini, terima kasih telah menerbangkan saya dengan selamat dari Denpasar ke Jakarta!

Tidak lupa juga dengan big bro ini PK-GIF. Terima kasih dan sampai jumpa lagi!

Okeee akhirnya selesai juga flight review ini guys!
Terima kasih saya ucapkan untuk seluruh kru yang bertugas di penerbangan ini karena telah melayani penumpang dengan sangat ramah! Two thumbs up! 😀
Penerbangan ini cocok banget nih bagi yang ingin kenyamanan lebih baik di kabin kelas bisnis maupun kelas ekonomi, karena lebih luas dan kabin lebih besar dari Boeing 737-800 yang biasa digunakan di sektor ini. Selain itu saya juga sangat cinta dengan 777-300ER ini, itulah kenapa saya memilih penerbangan ini juga hehe.
Selain perbedaan tipe pesawat, tentunya hard product seperti tempat duduk jauh berbeda dari pesawat jarak dekat Garuda Indonesia lainnya. Saya rasa jauh lebih nyaman karena kursi jenis ini biasa digunakan untuk penerbangan jarak menengah dan jauh Garuda Indonesia, jadi enaak banget bisa merasakan kursi ini di penerbangan jarak pendek hehe.
Sekian saja dari saya, terima kasih telah mmbaca dan sampai jumpa di review saya selanjutnya!! 😀
Instagram @firstmarezacom