Hellooo!!!
Selamat datang dalam penerbangan saya kali ini, senang sekali dapat berjumpa lagi dengan para pembaca yang sudah rela meluangkan waktunya untuk membaca Flight Review saya yang terbaru ini.
Akhirnya ya guys setelah sekian lama kembali lagi di penerbangan-penerbangan domestik saya, penerbangan domestik kali ini akan membawa semua pembaca pergi ke suatu tempat yang sudah pernah saya kunjungi sebelumnya, apa ya? kota ini terletak di Provinsi Jawa Tengah. Yap jawabannya Surakarta! atau yang biasa disebut Solo.
Yak langsung aja ya gaes kita mulai! biar ga lama-lama bacanya hehehe.
Seperti judul diatas niih kali ini saya bakalan terbang dengan maskapai yang baru-baru ini ngeluarin promo hanya bayar 12.000.000 Rupiah kalian bisa terbang sepuasnya selama setahun, adakah dari para pembaca yang udah memiliki pass tersebut?
Untuk data-data pada penerbangan kali ini, bisa kalian lihat dibawah.
Sriwijaya Air SJ210
Jakarta (CGK)-Surakarta (SOC)
Jumat, 16 Februari 2018
Durasi: 01h15m
Pesawat: Boeing 737-800NG
Seat: 32A
Seluruh penerbangan Sriwijaya Air dioperasikan melalui Terminal 2F, atau yang sekarang ada di Gate 4. Jadi jangan sampai salah terminal ya di bandara yang cukup Complicated ini.
Tapi tenang guys, kalau salah terminal sekarang sudah tersedia Skytrain yang tersedia untuk pindah-pindah terminal.
Di Gate 4 juga sudah tersedia sign untuk maskapai-maskapai yang beroperasi di terminal itu, nah ini dia maskapai yang beroperasi di Gate 4.
Sriwijaya Air, NAM Air dan Air Asia Indonesia khusus Domestik.

Kuy langsung aja cabut kedalam terminal untuk check-in.

Setelah SCP1 (Security Check Point) kini saatnya mencari konter Check-in untuk penumpang yang sudah Web Check-in.
Setelah mendapatkan Boarding Pass kini saatnya mencari SJ210 yang akan membawa saya ke Solo hari ini.

Itu dia SJ210 yang akan Boarding pada jam 9 lewat 20 menit.
Dan kini saatnya menuju gate keberangkatan saya.

Karena masih jam 7 pagi dan belum sempat sarapan di rumah, kini saatnya melipiiiir sejenak di Kafe Ningrat Terminal 2F.
Di Kafe Ningrat ini saya memesan Lontong Sayur sebagai menu sarapan saya hari ini. Rasanya bisa dibilang cukup enak.

Setelah makan waktu masih menunjukkan pukul setengah 8 pagi, masih ada waktu 50 menit lagi sebelum pesawat ini berangkat.
Tapi kini saatnya masuk ke Ruang tunggu, but first let’s find out our gate for today.

Setelah SCP2 baru saya menemukan Gate untuk flight saya pagi ini, yaitu Gate F1 yang terletak tepat setelah Security.

Di Gate F1 saya menunggu untuk boarding selama kurang lebih 40 menitan, untung aja pagi ini ga ada delay yang cukup berarti dari Sriwijaya Air ini
Skip skip, langsung aja ya kita masuk kedalam pesawat Sriwijaya Air kali ini. Apa para pembaca masih ingat interior Sriwijaya Air yang saya naiki watu saya terbang ke Bandar Lampung beberapa bulan yang lalu? nah kalau masih ingat silahkan bandingkan dengan pesawat yang saya tumpangi kali ini hehehe.
Ini dia kursi dari pesawat ini, ada bedanya?

Kalau pesawat yang saya tupangi dulu lokasi seat pocket yang isinya majalah dll. ada diatas. Sekarang direlokasi kembali kebawah.
Jadi bagian atas kursi ini polos seperti kursi-kursi LCC lainnya.

Seperti yang saya bilang barusan, seat pocket yang berisi Majalah, Safety Card dan lainnya ada dibawah.

Nah kini saatnya review aspek penting dari pesawat kelas Ekonomi, sudah jelas kaaan? Legroom.
Dari foto diatas kayaknya udah jelas nih, cukuuup lega untuk Maskapai medium service.

Menurut saya faktor yang penting dari leganya adalah kursinya yang cukup tipis, jadi membantu mengurangi seat pitch.

Oiya, satu fitur yang cukup signifikan menambah kenyamanan adalah tersedianya headrest yang nyaman.

Iseng-iseng lihat sekitaran kursi, eh sadar kalau di meja ada bahasa Prancis, mungkin pemilik pesawat ini sebelumnya berasal dari sana.

Pesawat ini masih menggunakan interior lama dari Boeing, harap maklum karena pesawat ini dibuat pada tahun 1999 atau saat ini (Mei 2018) berusia 19 tahun lebih sedikit.
Walaupun usia pesawat ini cukup tua tapi gaperlu takut gaes karena asal maintenance pesawat ini bagus maka setua apapun (kecuali sudah melebihi cycle) pesawat itu akan tetap kokoh. Dan karena inilah saya mempercayakan penerbangan kali ini dengan Sriwijaya Air.

Disebelah pesawat ini ada pesawat 737-300 milik Sriwijaya Air yang masih gagah untuk terbang walau usia nya lebih tua dari pesawat yang saya naiki kali ini.

Semoga aja sih kursi sebelah kosong, tapi setelah melihat-lihat keadaan sepertinya penerbangan kali ini akan penuh oleh penumpang.

Akhirnya setelah semua penumpang masuk dan kursi disebelah saya terisi pesawat ini pun segera pushback untuk berangkat menuju Solo.

Ga pake lama pesawat ini segera berjalan menuju runway yang aktif pagi itu, runway 25R.

Ternyata antrian takeoff pagi ini cukup padat, kayaknya sih sekitar 5 pesawat yang sama seperti saya menunggu antrian untuk lepas landas dan entah berapa yang mau mendarat.
Saat menunggu saya mendapatkan beberapa traffic yang cukup bagus.
FedEx Boeing 767-300F yang hanya beberapa cm sebelum tiba di Soekarno-Hatta.

Berikutnya ada salah satu pesawat terbaru dari Airbus, dibalut dengan Livery Singapore Airlines yang pingiiiiiin banget saya naikin kalau ke Singapura.
Yak ini dia Singapore Airlines Airbus A350-900 yang akan mendarat di pagi hari ini.

Kaca pesawat ini masih cukup bagus dan bening ya guys!
Tiba saatnya saya berada di antrian paling ujung untuk takeoff. Dibelakang sana masih ngantri buanyaaaak banget.

”Flight attendant, takeoff position”
Kini pesawat mulai berjalan memasuki runway.

Segera setelah masuk runway pesawat segera tancap gass menuju Solo.
Sampai jumpa Jakarta! See you tomorrow!
Seperti biasa pesawat langsung belok kekanan, kalau duduk di sisi kanan pesawat, kalian bisa melihat CGK dari atas.

Yang bisa dilihat dari sisi kiri adalah pantai-pantai di daerah Kab. Tangerang.

Flaps 0, kini saatnya menyaksikan pesawat ini terbang menuju cruising altitudenya.

Beberapa saat setelah ini tanda sabuk pengaman dimatikan dan dengan gercep saya menuju ke toilet karena udah ga tahan dari tadi pas dibawah hehehe.
Langsung aja ini penampakan dari Toilet desain lama dari 737-800. Bisa dilihat dari wash basinnya.

Toiletries cukup basic, hanya disediakan hand soap.

Saat keluar dari toilet dan melihat-lihat galley belakang, saya melihat logo Norwegian.no disana, Norwegian adalah salah satu maskapai LCC di Eropa. Untuk short-haul mereka mengoperasikan 737-800 dan 737-8MAX. Sedangkan untuk jarak jauh mereka menggunakan 787.

Kembali lagi saya duduk di kursi 32A. Saya gabisa melihat apa-apa dibawah karena ketutupan awan 😀

Ga beberapa lama kemudian kru memberikan Snack kecil dan segelas air mineral.
Ini dia penampakan snack yang dibagikan untuk penerbangan Sriwijaya Air.

Berikut penampakan lebih dekat dari cookies nya.

Setelah dibuka, ini diaaaa! selamat menikmati!

Setelah saya makan dibawah masih ga kelihatan apa-apa.

Nah seperti biasa kini saatnya ngubek-ngubek isi kantong doraemon dari pesawat ini.
Yang pertama seperti biasa ada Safety Card dari Boeing 737-800NG ini.



Berikutnya ada majalah Sriwijaya yang covernya dibuat cukup menarik dan bagus.

Isinya cukup menarik dengan membawa tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia, semoga dengan dipromosikannya tempat-tempat wisata yang belum cukup populer ini mampu menarik wisatawan datang kesitu.
Yak langsung aja kita ke bagian yang saya cari, yaitu fleet facts dari Sriwijaya Air dan anak perusahaan SJ, yaitu NAM Air.

Sriwijaya Air mempunyai total 4 tipe pesawat yang dioperasikan, mereka terdiri dari 737-800NG yang saya tumpangi kali ini. Lalu ada 737-900ER yang terbesar seperti rata-rata fleet dari Lion Air. Berikutnya ada 737-300 yang akan segera di phase-out dan 737-500 yang sepertinya akan dioper ke anak perusahaan Sriwijaya Air.

Berikutnya ada NAM Air yang menggunakan Boeing 737-500 dan ATR72-600 yang baru.

Btw apa para pembaca tahu apa sih makna dari logo dan lambang Sriwijaya Air itu? Nah kalau ga tahu bisa dibaca di foto berikut ini.

Kini saatnya balik lagi ke beberapa halaman sebelumnya, dan disajikan dengan rute-rute yang dioperasikan oleh Sriwijaya Air Group.

Oiya Sriwijaya Air ini juga memiliki rute Charter ke beberapa destinasi di RRC. Wah kuat juga ya 738 bisa narik dari DPS ke China.

Mundur lagi, nemu Lembata dan saya baca dari awal.
Lembata, my next wishlist??

Waktu menengok keluar, ternyata pesawat ini sudah mulai turun dan memulai approachnya menuju Bandar Udara Adi Soemarmo di Solo.

Dibawah sana terlihat Bandar Udara Achmad Yani yang berlokasi di Semarang.

Beberapa saat kemudian saya sudah berada semakin dekat dengan daratan.
Eh ternyata pesawat ini disuruh muter-muter dulu guys! mungkin saat itu di Solo sedang penuh dan terpaksa kita disuruh menunggu sampai bisa untuk didarati.

Holding berlangsung selama kurang lebih 15 menit, baru setelah ini kita langsung memutar dan mendarat di runway 26.

Jlesssss, selamat datang di Solo!

Uniknya announcement setelah mendarat dibuat dengan 3 bahasa. Indonesia, Inggris dan Bahasa Jawa.
Ga berselang lama kemudian akhirnya pesawat parkir dan penumpang dipersilahkan untuk turun lewat pintu depan ataupun pintu belakang.

Sebelum keluar dari pesawat saya sempat ngobrol sebentar dengan FA Sriwijaya Air. Terima kasih mas Mukholis dan mas Allan atas pelayanan hari ini, sampai jumpa lagi!

Dan terima kasih juga PK-CMJ!

Oiya karena lewat pintu belakang saya bisa mengambil foto wajib dari pesawat ini.

Nah ini dia salah satu keuntungan lewat pintu belakang, bisa jalan disamping pesawatnya.
Babaaaayyyyy PK-CMJ!

Bye juga guys!
Yap sampai disini guys Flight Review yang saya buat! untuk perjalanan kali ini tidak ada complain, seperti biasa kursi cukup luas dan kru yang ramah dan baik menambah nilai plus pada penerbangan kali ini. di Sriwijaya Air kita mendapat snack dan Air mineral sebagai konsumsi pada penerbangan pendek ini, harga yang ditawarkan juga sangat murah untuk penerbangan kali ini.
Terima kasih Sriwijaya Air!
Next: Esoknya saya kembali ke Jakarta.
Instagram @FlywithReza
Next time klo k Solo kabar2 ane mas..ane d Solo..
SukaSuka
Siappp mas kebetulan kampung saya di Solo hehe 😀
SukaSuka