Halo Semua!
Selamat datang kembali di Trip Report Saya yang terbaru! tapi, kenapa sih kok disatuin antara Jakarta-Bali sama Bali-Sydney nya?
Nah jawabannya, karena flight ke Sydney itu kan termasuk Red-eye flight, dimana pesawat itu terbang pada malam hari dan tiba pada pagi hari, jadinyaaa, alih-alih membuat Trip Report, sangat disayangkan saya harus istirahat didalam pesawat karena pagi harinya setelah tiba di Sydney, kita langsung memulai tour jalan-jalan dikota itu ,jadi istirahat di pesawat adalah hal yang tepat.
Maaf ya gaes, anyway langsung aja yuk dibaca trip report nya, seperti biasa, data-data tentang penerbangan kali ini bisa disimak dibawah ini.
Garuda Indonesia GA426
Jakarta (CGK)-Denpasar (DPS)
Minggu, 29 Oktober 2017
Durasi: 02h00m
Pesawat: Airbus A330-300
Seat: 43K
Dan berikut data-data untuk leg ke 2, Denpasar ke Sydney.
Garuda Indonesia GA714
Denpasar (DPS)-Sydney (SYD)
Minggu, 29 Oktober 2017
Durasi: 06h00m
Pesawat: Airbus A330-300
Seat: 45A
Seat map Garuda Indonesia A330-300 bisa dilihat disini.
Saya beserta para rombongan tiba 3 jam sebelum keberangkatan di Terminal 3, setelah mendapatkan boarding pass dan memasukkan nomor GarudaMiles saya, kemudian kami segera meluncur ke Gate tempat pesawat saya akan boarding, seperti biasa, karena masih lamanya waktu boarding, saya pun memutuskan untuk pergi berjalan melihat-lihat toko dan semua barang-barang yang ditawarkan.
Terbukti cara itu cukup membantu untuk mengusir kejenuhan menunggu waktu boarding yang bisa dibilang masih lama.

Untung saja gate yang akan dipakai kali ini gate 13, jadi jalan dari security screening ga begitu jauh, tapi Gate 13 juga ada eskslator untuk boarding menggunakan bus, kira-kira gimana ya?

Dan akhirnya Boarding pun dimulai, seperti biasa dimulai dari Penumpang kelas Bisnis & Sky Priority, dan akhirnya penumpang kelas Ekonomi, masih belum ada tanda akan pesawat, it means kita bakalan naik bus buat ke pesawat.

Kemudian dibawah sana sudah menunggu sebuah bus yang akan membawa saya beserta rombongan ke pesawat.

Dan ternyata pesawat terparkir di ujung terminal Internasional, Dioperasikan oleh Airbus A330-300 dengan registrasi PK-GPU.


Begitu masuk, kemudian saya diarahkan menuju lorong sebelah kanan, karena saya berada di sisi kanan, tepatnya 43K.
Setelah farewell singkat dengan teman-teman saya yang duduk di kursi antara row 28-29, saya melanjutkan langkah saya untuk menemukan seat yang telah saya ganti waktu check in tadi, yaitu seat 43K.
Akhirnya ketemu juga seat 43K, waktu saya datang seat-seat sekitar saya masih kosong melompong, semoga sih beneran kosong waktu terbang nanti, hehehe.

Sayangnya sih kursi ini masih kursi dari generasi yang lebih lama, karena beberapa pesawat Garuda sudah menggunakan seat yang baru, buatan B/E Aerospace, jadi bagi kalian yang terbang dengan Garuda khususnya A330, kalo dapet pesawat yang beregistrasi PK-GPZ, PK-GHA sampai PK-GHD, selamat yaa π
Saat saya duduk, satu hal yang berasa seat ini sangaaat luas, beda dari armada short haul 737 mereka, mungkin seat ini hanya minus Footrest aja, selain itu udah bener2 mantap deh seat ini.


Dan inilah view luar, ditambah sang mentari di sore hari, semakin kloppp deh.

Balik lagi tentang kursi, nah di A330 tersedia remote untuk IFE, bisa ditemukan di setiap sandaran tangan, begini penampakannya.


Nah begini remote nya kalau digenggam.
“Flight Attendant, Doors Automatic Armed and Crosscheck”, kira-kira itu yang diucapkan oleh captain, hehehe.
Ga nyangka awalnya kalau seat sebelah saya kosong, dan begitu juga seat-seat yang ada di Aisle, seneng bangeeeet.


Ini dia 2 row seat di Aisle yang benar-benar kosong.

Dan beberapa saat setelahnya pesawat telah siap untuk diberangkatkan, pemuatan kargo pun juga sudah selesai, saatnya menikmati penerbangan ini!

Akhirnya diputar juga video keselamatan dari pesawat ini, mohon disimak baik-baik yaaa, karena setiap Airline tuh bisa beda, walaupun udah sering naik, tapi sebisa mungkin tetep perhatikan instruksi nya yaa.

Akhirnya setelah pushback akhirnya pesawat mulai taxiing menuju runway yang digunakan saat itu, yaitu runway 7L.

Aduuuuh ketemu sama pesawat ini, udah lama ga naik 777-300ER, rindu akan suara engine start nya yang sangat menggelegar, khas mesin yang besar nan bertenaga, apa lagi kalau bukan GE90.

Karena IFE sudah bisa digunakan sebelum pesawat takeoff, jadi kenapa engga curi start duluan buat nonton film? hehehe tapi jangan lupa yaa, jangan menggunakan Headphone sebelum tanda sabuk pengaman udah dimatikan, karena misalnya terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, penumpang bisa tetap aware dengan kondisi disekitar penumpang itu.

Ga berasa tau-tau sudah ada di ujung runway, taxi nya sih lumayan cepet, karena traffic takeoff waktu itu ga banyak banget, dan cuma nunggu 1 pesawat buat landing.
Dan memang sore itu sih ga begitu padat di Jakarta, dibelakang pesawat ini hanya ada 2 pesawat yang ingin takeoff juga.

Setelah pesawat NAM Air Mendarat, kita diperbolehkan masuk ke runway dan langsung berangkat menuju Denpasar! Sampai jumpa dalam 11 hari, Jakarta!

beberapa saat setelah takeoff, pesawat berbelok ke kanan dan langsung mengarah ke Denpasar, dan akhirnya tanda gunakan sabuk pengaman telah dipadamkan, kira-kira pada ketinggian 10.000 kaki diatas permukaan laut.

Satu fitur yang saya sukai dari A330 Garuda Indonesia ini adalah adanya fitur WiFi Onboard yang disediakan, dan saya berhasil mencobanya walaupun dengan Plan Free (Gratis).
Berikut Plan dan harga yang ditawarkan dari WiFi Garuda Indonesaia yang tersedia di A330 ini.
Dan untungnya tersedia koneksi internet secara cuma-cuma (berlaku untuk 15 menit) dan maksimum kuota 8MB, lumayan bukan?
Speed juga cukup lumayan, masih bisa untuk browsing.

Sambil ditemani oleh indahnya pemandangan sore hari ini, dan dengan kursi sebelah yang kosong tentunyaaa π


Sampai Jumpa di Sydney, Matahari!

Nah langit pun mulai gelap saat saya berada di titik ini.

Dan ini dia penampakan overhead bin yang ada di A330, kesannya cukup lapang, karena volume juga cukup besar, dan yang pasti cukup simple, dibalut dengan warna putih karena sebentar lagi akan dimulai servis makanan.

Enaknya duduk sendiri tuh kayak gini, kalau makan, bisa pindah di kursi sebelah, sedangkan barang2 bisa ditaruh di kursi asal, Hahaha.
Bicara tentang makanan, kali ini Garuda hanya menyediakan 1 option makanan, yang aslinya 2, tetapi dirubah beberapa bulan yang lalu, dan untung saja rasa makanannya bisa dibilang cukup enak untuk sebuah makanan pesawat.
Makanan kali ini dinamakan Nasi Ayam dengan Wortel.

Nah berikut penampakan makanan di pesawat ini, dengan minum jus apel yg menambah nafsu makan.
Untuk cutlery kelas ekonomi Garuda tetap menggunakan Stainless steel, Good Job Garuda!

Disediakan Pudding sebagai penutup makan malam di pesawat ini.

Ini dia yang saya bilang enaknya duduk sendiri, makanan bisa dimakan di 43H sedangkan setelah makan bisa balik lagi ke 43K.

Wuush Wuuush, pesawat melaju dengan sangat cepat, tau-tau udah lewat Surabaya aja, dan langit sudah gelap gulita.

Oiya, saya belum lihat-lihat apa aja sih yang ada di balik kantong kursi, berikut saya tunjukkan.
Dan tentunya Headphone Garuda Indonesia, Dan saya sudah membawa bekal Bose QC35 Dari rumah, jadi gaperlu dibuka deh isi headphonenya.

Setelah itu saya melanjutkan menonton Wonder Woman sambil menghabiskan waktu di sisa perjalanan singkat ke Denpasar ini.

Tau-tau sih udah mau mendarat aja di Denpasar, saatnya farewell ke pesawat ini dan mengucapkan terima kasih karena telah membawa saya ke Denpasar dengan aman dan nyaman.

Nah,lampu mulai redup, kabin sudah ready, kini saatnya untuk mendarat di Denpasar!

Pada akhirnya lampu benar-benar dimatikan.
bagi kalian yang masih sibuk baca buku atau majalah, bisa kok nyalain lampu baca, cara nyalainnya sih beda-beda, tapi di A330 ini cara nyalainnya cukup mudah, hanya dengan menekan tombol lampu baca yang ada di remot, begitu juga jika ingin mematikan lampu.

Akhirnyaa kita tiba di Denpasar, kembali menginjakkan kaki di Denpasar setelah satu tahun.
Seteleh tiba di Denpasar, rupanya untuk penumpang transit diberikan kartu khusus dan kemudian di escort ke check in penumpang transit, transit di Denpasar sangat mudah dan cepat, hanya dalam 5 menit saya sudah berada di terminal Internasional dari Bandara Ngurah Rai.
Terminal Internasional sendiri saat itu sangaaat penuh oleh wisatawan mancanegara yang ingin kembali ke negara asalnya, karena rata-rata penerbangan pada malam itu adalah penerbangan menuju Australia.

Dan ini dia foto dari bandara Ngurah Rai pada malam itu, bagus banget atap-atapnya.

Lebih detail lagi dengan langit-langitnya.

Berita buruknya, setelah titik ini saya tidak lagi mengambil gambar sampai sebelum kedatangan karena kondisi saya yang superr ngantuk, tapi bakal tetep cerita kok, semoga bisa menerka-nerka ya! π
Nah beberapa menit sebelum berangkat saya beserta rombongan mulai berkumpul di gate 3, gate keberangkatan malam itu, setelah boarding, ternyata saya menemukan bahwa ini adalah pesawat yang membawa saya ke Denpasar sore hari tadi, halo lagii PK-GPU.
Inisih namanya tinggal pindah tempat duduk aja hahaha, seperti perjalanan ke Denpasar tadi, semua teman-teman rombongan saya duduk di kursi 30an, dan saya sendiri yang berpisah ke tempat duduk di bagian belakang pesawat, kali ini saya duduk di sisi seberang dari tempat duduk saya waktu berangkat, 45A.
Tapi masih sama-sama jendela kok, karena pesawat ini tiba pada pagi hari, jadi sunrise adalah momen yang tidak boleh dilewatkan.
Singkat cerita pesawat takeoff tepat pada waktunya, dan langsung belok kiri dan terbang menuju Sydney.
beberapa saat setelah tanda sabuk pengaman dimatikan, kru membagikan Amenity kit kecil dari Garuda, isinya sih cukup standar, berupa Eye Mask, Socks dan Penutup telinga.

Setelah dibagikan Amenity kit, disajikan minuman pilihan, dan setelah itu pun saya berangkat untuk bermimpi (Tidur :D)
Dan kemudian saya terbangun kira-kira dua setengah jam sebelum mendarat di Sydney, mungkin saat itu lebih sedikit dari Alice Springs, waktu itu awak kabin sudah memulai service untuk Breakfast, saya pun cukup mudah terbangun karena naluri saya akan bau makanan enak, pilihan makanan waktu itu ada 2, Bubur atau omelette, saya memilih omelette, untuk rasa sih standar ya, gaada yang perlu dikomplain, omelette disajikan dengan sosis, bola-bola kentang dan tentunya tomat.
Setelah sarapan saya kembali tidur selama 15 menitan dan terbangun untuk membuka jendela, dan view yang didapatkan cukup indah.

Nah setelah ini saya pun tidak bisa tidur lagi, dan melanjutkan film Wonder Woman, dan tau-tau hari sudah cerah dan kita sudah turun dari 39.000 kaki dan sudah bersiap untuk mendarat di Sydney.
Dan saat turun kita melewati Danau Burragorang yang menawan.

Kemudian memutar-mutar dan akhirnya lurus dengan runway untuk mendarat.


Daaaaaan akhirnya mendarat dengan mulus di Sydney, dan disapa dengan Airline yang baru kali ini saya lihat :” American Airlines.

Usai sudah perjalanan saya kali ini, dan sampai jumpaaaa lagi dalam Trip Report Reza yang akan dataang.
ββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββββ
Terima Kasih telah membaca Flight Review ini, penerbangan saya kali ini dengan Garuda untuk perjalanan jarak menengah ini cukup oke, pesawatnya sangat nyaman, karena menggunakan Wide Body untuk penerbangan singkat, dimana ini ada nilai plus nya bagi saya, sentuhan Amenity kit juga memberi nilai lebih bagi saya walaupun hanya terbang di kelas Ekonomi, untuk makanan saya tidak ada komplain, tetapi masih bisa untuk ditingkatkan pada sektor domestiknya, cabin crew yang melayani cukup ramah, untuk kru GA426 dan GA714, Saya ucapkan Terima Kasih
Terima kasih dan sampai jumpa di flight review lainnya!
Nextβ¦.Mau tahu Reza ngapain aja disana? Cek terus blog ini yaa! π
Instagram @reza1212